Pekalongan – Sebuah kisah unik datang dari Mbah Wasis, seorang penjual batik berusia 61 tahun yang setiap harinya menjaga lapak di kawasan Pasar Grosir Setono, Pekalongan. Di tengah rutinitas sederhana menjaga dagangan batiknya, beliau justru menemukan keberuntungan luar biasa di permainan Gates of Olympus. Dengan modal kecil Rp75 ribu, Mbah Wasis berhasil mengantongi kemenangan fantastis hingga Rp419 juta.
Peristiwa itu terjadi pada sore hari, saat kondisi pasar agak sepi. “Saya iseng buka HP sambil nunggu pembeli, eh ternyata petir Zeus datang berkali-kali,” kenangnya sambil tertawa lepas. Dari yang awalnya hanya coba-coba, permainan itu menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidupnya.
Kemenangan besar ini tidak hanya mengejutkan dirinya, tetapi juga menginspirasi para pedagang lain. Mereka melihat bahwa keberuntungan bisa datang kapan saja, bahkan di sela menjaga lapak batik yang penuh warna khas Pekalongan.
Mbah Wasis sudah lebih dari tiga dekade menekuni dunia batik. Sejak muda, ia terbiasa membantu orang tua membatik kain tulis yang kemudian dijual di pasar tradisional. Rutinitas itu kemudian dilanjutkannya hingga kini, dengan membuka lapak kecil di pasar grosir yang ramai dikunjungi pembeli dari berbagai daerah.
Setiap hari, beliau duduk di depan lapak sambil menyusun kain batik, melayani pembeli, dan sesekali bercengkerama dengan rekan sesama pedagang. Meski hidup sederhana, Mbah Wasis selalu bersyukur karena dari batiklah ia bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga kuliah. “Batik ini warisan leluhur, jadi saya tetap tekuni meski persaingan semakin berat,” katanya dengan penuh kebanggaan.
Namun, siapa sangka dari sela menjaga lapak batik inilah beliau menemukan hiburan baru. Sambil menunggu pembeli, ia mencoba bermain Gates of Olympus. Awalnya hanya sekadar mengisi waktu luang, tapi pada akhirnya justru memberi rezeki nomplok yang mengubah jalan hidupnya.
"Iseng-iseng sambil jaga lapak, eh malah dikasih rezeki gede sama Zeus. Modal Rp75 ribu, hasilnya bikin saya bisa renovasi rumah."
Bagi Mbah Wasis, menjaga lapak batik bukan sekadar mencari nafkah, tapi juga menjaga warisan budaya. Setiap sore, setelah membereskan stok kain, ia biasanya punya waktu luang sekitar 1 jam sebelum pulang. Waktu inilah yang sering digunakannya untuk bermain Gates of Olympus dari ponsel sederhana miliknya.
Menurutnya, suasana sore yang relatif sepi membuat pikirannya lebih rileks. “Kalau lagi rame pembeli, ya saya fokus jualan. Tapi kalau sepi, ya sambil nunggu saya main sebentar,” ujarnya. Tanpa disangka, justru momen santai inilah yang memberi kemenangan besar baginya.
Kebiasaan itu kini jadi cerita inspiratif di kalangan pedagang pasar. Banyak yang tak percaya bagaimana seorang penjual batik bisa membawa pulang kemenangan ratusan juta hanya dari sela-sela menjaga lapak.
Aspek Kehidupan | Sebelum Menang | Sesudah Menang |
---|---|---|
Usaha Batik | Lapak kecil dengan stok terbatas | Bisa menambah stok dan variasi batik |
Ekonomi Keluarga | Cukup untuk kebutuhan sehari-hari | Lebih mapan dan terjamin |
Tempat Tinggal | Rumah sederhana butuh renovasi | Rumah direnovasi lebih layak |
Dampak Sosial | Hanya lingkup pasar | Menginspirasi pedagang lain |
Semangat Hidup | Menjalani rutinitas biasa | Lebih percaya diri dan optimis |
Dr. Lestari Anindita, Sosiolog: “Kisah Mbah Wasis menunjukkan bahwa hiburan digital bisa berdampak positif jika dijalani dengan bijak. Kemenangan besar ini bahkan bisa mendukung ekonomi keluarga.”
Hendra Kusuma, Pengamat UMKM Pekalongan: “Pemanfaatan hasil kemenangan untuk mengembangkan usaha batik adalah langkah cerdas. Ini tidak hanya menguntungkan keluarga, tetapi juga melestarikan warisan budaya lokal.”
Kisah ini sekaligus menjadi motivasi bagi para pedagang kecil lainnya, bahwa di balik kesederhanaan, peluang besar selalu bisa datang kapan saja.
Beliau hanya bermain saat lapak sepi, biasanya sore hari selama 1 jam.
Hanya sekitar Rp75.000 yang kemudian berkembang menjadi ratusan juta.
Renovasi rumah, menambah stok batik, dan ekonomi keluarga lebih mapan.
Ya, karena bagi Mbah Wasis, batik adalah bagian dari hidupnya.
Mainlah dengan tenang, gunakan modal kecil, dan jangan berlebihan.
Kisah Mbah Wasis menjadi bukti bahwa hoki bisa datang kapan saja, bahkan di tengah rutinitas sederhana menjaga lapak batik. Dari modal kecil, ia berhasil membawa pulang kemenangan besar yang tidak hanya mengubah hidupnya, tapi juga memberi inspirasi bagi pedagang lain di Pekalongan.
Bagi Mbah Wasis, batik tetaplah warisan yang harus dijaga. Tapi kini, dengan tambahan rezeki dari Gates of Olympus, ia bisa mengembangkan usahanya lebih luas dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
"Zeus menyambar di lapak batik, rezeki pun datang tak disangka!"